sumber : detik.com |
Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto. PMK telah menyebar ke 216 kabupaten/kota di Indonesia dan menyebabkan 1.348 ekor hewan ternak mati.
Menanggapi rencana pemerintah pusat yang akan memberikan bantuan untuk sapi yang dimatikan paksa karena PMK, terutama bagi peternak UMKM. Wali Kota Malang Sutiaji akan menginstruksikan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) untuk melakukan pendataan hewan ternak yang dimatikan paksa akibat PMK.
Kemudian, terkait rencana bantuan ganti rugi dari pemerintah pusat untuk sapi yang dimatikan paksa tersebut, Sutiaji tentu akan menjalankan kebijakan dari pemerintah pusat tersebut.
“Kita mengikuti aaja, tetapi di Kota Malang belum teridentifikasi kalau yang kemarin meninggal,” ungkap Sutiaji hariJumat (24/6/2022).
Pihaknya pun mengaku hingga saat ini masih belum menerima rekap laporan secara detail dari Dispangtan Kota Malang terkait hewan ternak sapi yang dimatikan paksa akibat PMK. Karena, rekap laporan tersebut akan menjadi bahan laporan Sutiaji kepada pemerintah pusat.
“Belum detail kita. Di Kota Malang belum tahu saya laporannya berapa yang dipotong paksa. Kayaknya belum ada laporan,” ujar Sutiaji.
Hanya saja, orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang ini menyampaikan bahwa untuk sapi yang mati karena PMK, jumlahnya hanya satu ekor dan merupakan kasus pertama di Kota Malang. Di mana terdapat seekor sapi yang mati dan ternyata terkena PMK.
Lebih lanjut, Pemkot Malang juga telah mengalokasikan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp 236.552.000 untuk penanganan Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) yang menyerang hewan ternak di Kota Malang. Hal itu menjadi komitmen dari Pemkot Malang dalam mengatasi wabah PMK ini.
Sementara itu, berdasarkan data yang berhasil dihimpun oleh JatimTIMES.com, per Senin (20/6/2022) terdapat total 296 ekor sapi yang terjangkit PMK. Di mana sebanyak 96 ekor sapi sembuh, 1 ekor mati, 135 ekor dilakukan pemotongan paksa, serta 64 dalam proses pengobatan.