Omsetnya Miliaran Rupiah – Usaha tak mengkhianati hasil. Ungkapan tersebut sepertinya tepat disematkan pada pengusaha muda, Heru Purnomo pemilik HJ Karpet.
Heru mengawali bisnis karpetnya sejak tahun 2011. Ia memulainya dari nol hingga kini omsetnya miliaran rupiah.
Sebelum memulai usahanya, Heru sempat menjadi karyawan di salah satu perusahaan di Jakarta selama 13 tahun. Namun, keinginannya untuk menjadi seorang pengusaha, mendorong Heru untuk mulai merintis bisnis.
“Saya mulai usaha dari apa yang kita punya dan kita bisa. Saya mulai dari menjual sprei, payung, daster. Dalam video di YouTube-nya, Heru menceritakan bahwa ia pernah memulai karirnya dengan menjalani profesi kacang goreng.
Seorang pria yang kini berdomisili di Bekasi, berbagi pengalamannya dalam dunia bisnis dan membagikan bahwa pernah menjadi anggota Multi Level Marketing (MLM).
Dalam prosesnya tersebut, Heru mulai mengenal karpet. Kemudian, ia mencoba memadukan sistem MLM dengan karpet dan memasarkannya lewat katalog.
“Kami mulai memasarkan karpet melalui katalog. Kenapa? Karena saat itu saya benar-benar nggak punya modal,” aku Heru.
Ia pun mencoba menjual karpet ke beberapa lingkaran pertemanan lewat katalog. Respons positif tak kunjung didapat Heru. Namun, kondisi tersebut tak mematahkan semangatnya.
“Dalam bisnis itu kita harus mencoba. Kalau ini gagal, kita coba lagi. Ternyata kita gagal karena tidak fokus,” lanjutnya.
Hingga akhirnya Heru mendapat pesanan pertama sebanyak empat karpet dengan nilai Rp1,6 juta dibayar dengan kredit. Kemudian, permasalahan baru timbul karena Heru tak memiliki modal untuk membeli karpet. Ia pun lantas mencoba sistem bagi hasil.
“Dari hasil keuntungan karpet itu, sekitar Rp700.000, saya bagi menjadi 20 persen untuk jasa jual, 40 persen untuk pengelola, dan 40 persen untuk pemodal,” jelas Heru.
Ia pun menawarkan sistem tersebut pada pembeli pertama. Di mana sang pembeli ditawarkan keuntungan 60 persen untuk jasa jual dan pemodal sementara Heru mendapat 40 persen. Inilah cikal bakal bisnis Heru yang diawali tanpa modal sama sekali.
Usaha Heru makin dikenal orang saat dirinya mulai berjualan lewat internet. Bahkan, nama HJ Karpet langsung muncul saat orang mengetik kata “karpet” di mesin pencarian.
Pesanan mulai banyak berdatangan, mulai dari Aceh hingga Papua. Heru akhirnya memberlakukan sistem keagenan agar bisnisnya makin menyebar.
Seiring itu, Heru berani mengakuisisi pabrik karpet. Saat ini pria yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Nahdliyin ini memiliki beberapa cabang di Indonesia dengan 150 karyawan, dengan omsetnya miliaran rupiah.
“Saya yakin semua orang, semua pebisnis pemula, itu pasti di awal bicara masalah modal. Padahal setelah kita jalani, modal bukanlah utama. Yang utama adalah keberanian mengubah mental. Dari mental miskin menjadi mental kaya. Mental menerima jadi mental memberi,” pesan Heru.
Sumber : https://langit7.id/